SKOR.id - Pertandingan semifinal Liga Champions 2023-2024, salah satunya mempertemukan antara Real Madrid vs Bayern Munchen, yang tampil di leg kedua, setelah sebelumnya bermain imbang 2-2 pada leg pertama.Pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions 2023-2024 antara Real Madrid vs Bayern Munchen, dilangsungkan di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (9/5/2024) dini hari WIB.Real Madrid yang sempat tertinggal, berhasil mengatasi perlawanan Bayern Munchen dalam laga yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Los Blancos.Dua gol Real Madrid diceploskan oleh Joselu (88', 90'+1), sedangkan gol Bayern Muncehn diceploskan oleh Alphonso Davies di menit ke-68.Hasil ini membuat Real Madrid memastikan satu tempat di babak final Liga Champions, menyusul Borussia Dortmund yang sebelumnya lebih dulu melaju setelah menyingkirkan Paris Saint-Germain (PSG).Anak asuh Carlo Ancelotti berhasil unggul dengan agregat 4-3 atas Die Roten, berkat hasil imbang 2-2 di Alianz Arena pekan lalu, pada laga leg pertama semifinal Liga Champions 2023-2024.Real Madrid pun berkesempatan meraih gelar Liga Champions ke-15 sepanjang sejarah mereka, sekaligus menegaskan dominasi mereka di turnamen antarklub Eropa paling bergengsi ini.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Joselu_7d47e10ee7.jpg" alt="Penyerang Real Madrid, Joselu. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)."><figcaption>Penyerang Real Madrid, Joselu, menjadi pahlawan timnya saat mengalahkan Bayern Munchen di leg kedua semifinal Liga Champions 2023-2024. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).</figcaption></figure>Tercipta beberapa catatan menarik sepanjang pertandingan Real Madrid vs Bayern Munchen di laga semifinal kali ini.Salah satunya adalah catatan Joselu, yang berhasil menjadi pahlawan kemenangan Real Madrid atas Bayern Munchen.Dilansir dari Opta, berikut ini 5 catatan menarik pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions 2023-2024 antara Real Madrid vs Bayern Munchen.1. Ini menjadi pertemuan kedelapan Real Madrid dan Bayern Munchen di babak semifinal Liga Champions, berkat hasil pertandingan dini hari tadi, Los Blancos dan Die Roten sama-sama memperoleh empat kemenangan di babak empat besar ini, saat kedua tim berhadapan.2. Sejauh ini hanya ada tujuh pemain yang mencatatkan diri tampil dalam 150 atau lebih pertandingan di Liga Champions, terbaru ada Toni Kroos (Real Madrid) dan Thomas Muller (Bayern Munchen). Kedua pemain tersebut mengikuti jejak Xavi Hernandez (151 laga), Karim Benzema (152), Lionel Messi (163), Iker Casillas (177), dan Cristiano Ronaldo (183).3. Joselu (34 tahun, 42 hari) menjadi pemain pengganti tertua yang mencetak brace (2 gol), pada pertandingan fase gugur di Liga Champions. Ia baru masuk pada menit ke-81 menggantikan Federico Valverde.4. Real Madrid melaju ke laga final Piala Champions/Liga Champions untuk ke-18 kali dalam sejarah, tujuh lebih banyak dari tim lain di kompetisi ini (AC Milan dan Bayern Munchen, 11 kali). Mereka mencapai final enam kali dalam 11 turnamen terakhir.5. Laga final nanti menjadi yang keenam sepanjang karier kepelatihan Carlo Ancelotti, setelah musim 2002-2003 (AC Milan, juara), 2004-2005 (AC Milan, final), 2006-2007 (AC Milan, juara), 2013-2014 (Real Madrid, juara), 2021-2022 (Real Madrid, juara), dan 2023-2024.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9kCw3VO_O5c?si=J7F6SJcgEpEwHLv1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini 5 catatan pertandingan Real Madrid vs Bayern Munchen di semifinal Liga Champions 2023-2024, ada rekor Carlo Ancelotti.

World

5 Catatan Laga Real Madrid vs Bayern Munchen di Semifinal Liga Champions 2023-2024

SKOR.id - Laga Real Madrid vs Bayern Munchen memberikan peluang bagi Carlo Ancelotti menambah catatatan rekornya di final Liga Champions, menjadi enam kali.Pelatih asal Italia ini berhasil membawa Real Madrid ke semifinal Liga Champions 2023-2024.Peluang Carlo Ancelotti membawa Los Blancos ke final sangat terbuka setelah hasil imbang 2-2 di kandang Bayern Munchen, tengah pekan lalu.Selain dua gol yang diciptakan Real Madrid pada semifinal pertama itu, di laga semifinal kedua ini timnya akan bermain di kandang, di Stadion Santiago Bernabeu.Jika memang Real Madrid berhasil melangkah ke final, itu akan menjadi final keenam dalam karier kepelatihan Don Carletto.Sejauh ini, Carlo Ancelotti mencatat lima kali final sebagai pelatih dan itu merupakan rekor dalam sejarah Liga Champions.Dari lima final tersebut, empat di antaranya berakhir dengan gelar juara. Faktor ini pula yang membuat Carlo Ancelotti salah satu pelatih yang tahu betul bagaimana memenangkan gelar Liga Champions.Namun, semua itu baru dapat diraih jika malam ini Real Madrid berhasil menyingkirkan Bayern Munchen."Dapat bermain di final Liga Champions merupakan pertandingan terbaik dalam sepak bola, itu sudah merupakan pencapaian yang sangat bagus," kata Carlo Ancelotti dalam wawancaranya jelang laga lawan Bayern Munchen yang akan digelar pada Kamis (9/5/2024) dini hari WIB.Final pertama Carlo Ancelotti sebagai pelatih di Liga Champions terjadi pada 2002-2003. Ketika itu, dia berhasil membawa AC Milan tampil sebagai juara.Dua musim berikutnya, Carlo Ancelotti yang kini berusia 63 tahun kembali berhasil membawa AC Milan ke final pada 2004-2005.Namun demikian, I Rossoneri asuhannya kalah saat itu dari Liverpool. Ini juga salah satu yang membuat dirinya tahu bahwa final Liga Champions seringkali menghadirkan keajaiban.Kekalahan AC Milan saat itu memang ditandai dengan sukses Liverpool yang tertinggal 0-3 menjadi menang dan tampil sebagai juara.Bagi Carlo Ancelotti, itu salah satu kenangan pahit yang membuat dirinya justru semakin matang sebagai pelatih.Selanjutnya, Carlo Ancelotti selalu berhasil membawa timnya tampil sebagai juara jika berhasil melangkah ke final.Itu terjadi pada musim 2006-2007 bersama AC Milan lalu dengan Real Marid pada 2013-2014 dengan mengalahkan Atletico Madrid di final.Dan, final terakhirnya di Liga Champions terjadi bersama Real Madrid pada 2021-2022, Los Blancos berhasil tampil sebagai juara, sekaligus trofi Liga Champions kedua dalam karernya sebagai pelatih Real Madrid.Tidak Terkalahkan Lawan Bayern MunchenDalam kariernya pula, Carlo Ancelotti yang pernah melatih Bayern Munchen tidak terkalahkan lawan mantan tim asuhannya tersebut.Carlo Ancelotti hanya semusim di Bayern Munchen, yaitu 2016-2017. Dia membawa Bayern Munchen juara Liga Jerman dan Piala Super Jerman pada musim tersebut.Total 9 kali Carlo Ancelotti menghadapi Die Bayern sebagai pelatih. Dari 9 pertandingan tersebut, dia meraih 6 kemenangan dan 3 kali imbang.Jumlah tersebut merupakan laga terbanyak dari seorang pelatih menghadapi tim tertentu dan dengan status belum terkalahkan.Pencapaian Carlo Ancelotti sebagai Pelatih di Liga Champions1998-1999 Juventus, Semifinal2002-2003 AC Milan, Juara2003-2004 AC Milan, Perempat Final2004-2005 AC Milan, Final2005-2006 AC Milan, Semifinal2006-2007 AC Milan, Juara2010-2011 Chelsea, Perempat Final2012-2013 Paris Saint-Germain, Perempat Final2013-2014 Real Madrid, Juara2014-2015 Real Madrid, Semifinal2016-2017 Bayern Munchen, Perempat Final2021-2022 Real Madrid, Juara2022-2023 Real Madrid, Semifinal2023-2024 Real Madrid, Semifinal**Musim masih berlangsung<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/3d5dNBJ2KgE?si=9o0BqSsnEUIcTczM" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Carlo Ancelotti memiliki rapor yang bagus dalam rekornya menghadapi Bayern Munchen sebagai pelatih.

Real Madrid vs Bayern Munchen: Carlo Ancelotti Membidik Final Ke-6

SKOR.id - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menyatakan dirinya sangat bahagia setelah memenangkan gelar La Liga yang kedua sebagai pelatih Los Blancos.Real Madrid baru saja memastikan gelar La Liga 2023-2024 setelah mereka menang atas Cadiz dan Barcelona kalah dari Girona, Sabtu (4/5/2024) malam WIB."Kami sangat bahagia. Kami pantas meraih gelar La Liga 2023-2024 ini dengan semua yang telah kami perjuangkan sepanjang musim ini," kata Carlo Ancelotti, kepada Realmadrid TV, Minggu (5/5/2024) dini hari tadi WIB."Dan kami mendapatkan dukungan yang fantastis dari fans. Kami ingin merayakannya dengan mereka tapi mereka tentu paham bahwa Rabu nanti kami juga akan menghadapi pertandingan yang sangat penting," kata Carlo Ancelotti lagi menambahkan.Karena itu pula, rencananya, Real Madrid baru merayakan pesta gelar La Liga ini pada pekan depan, bersama-sama fans mereka di Cibelles, tempat yang menjadi tradisi Los Blancos dalam merayakan gelar.Real Madrid memang akan menghadapi Bayern Munchen dalam laga kedua semifinal Liga Champions 2023-2024 pada Rabu nanti, trofi yang juga menjadi salah satu target utama Los Blancos pada musim ini.Ini merupakan gelar La Liga ke-36 dalam sejarah Real Madrid dan gelar La Liga yang kedua bagi Carlo Ancelotti sebagai pelatih Los Blancos setelah meraih trofi ini pada 2021-2022 lalu.Gelar La Liga 2023-2024 ini juga menambah daftar trofi Carlo Ancelotti dengan Los Blancos menjadi 12 gelar (trofi) termasuk dua gelar Liga Champions pada 2013-2014 dan 2021-2022.Dengan demikian pula, Carlo Ancelotti kini mematahkan rekor Zinedine Zidane yang mengoleksi 11 trofi sebagai pelatih Real Madrid.Pelatih asal Italia tersebut kini di peringkat kedua daftar pelatih yang paling banyak meraih gelar bersama Real Madrid, di bawah Miguel Munoz di posisi pertama dengan 14 trofi juara."Ya, saya juga semakin dekat dengan pencpaian pelatih legendaris Miguel Munoz. Kami ingin kembali tampil di final di Liga Champions yang digelar di London," kata Carlo Ancelotti lagi."Semua fans mengingingkan gelar tresebut dan kami akan merayakan gelar La Liga ini pekan depan," dia menegaskan.Dengan berhasil ke final dan kemudian meraih gelar Liga Champions, koleksi trofi Carlo Ancelotti bersama Real Madrid memang akan menjadi 13 trofi, hanya kurang satu trofi dibandingkan koleksi Miguel Munoz."Jika melihat kembali musim ini, dapat saya katakan bahwa keberhasilan juara La Liga adalah komitmen dari semua dari setiap orang," kata Carlo Ancelotti lagi."Menjadi sangat mudah menangani sebuah klub karena di klub itu begitu banyak komitmen, sedikit ego, setiap orang saling membantu satu dengan yang lainnya, dan bersama teman-teman," dia menambahkan."Karena itulah, ini merupaka gelar La Liga yang fantastis, dengan komitmen dan sikap yang kami miliki sepanjang musim ini."Carlo Ancelotti pun menyampaikan terima kasih kepada semuanya, khususnya kepada pemain dan fans."Semua berjalan menjadi sesuai yang kami ingnkan, terima kasih kepada pemain dan di atas semuanya terima kasih kepada fans. Di sini, di Stadion Santiago Bernabeu, mereka selalu memberikan dukungan penuh kepada kami di setiap pertandingan," katanya.Kunci Sukses Carlo AncelottiSukses Real Madrid meraih gelar La Liga 2023-2024 memang memperlihatkan pula kemampuan Carlo Ancelotti sebagai pelatih.Pria berusia 64 tahun ini membuat beberapa perubahan termasuk dari pola serta strategi yang diterapkan dalam permainan timnya.Salah satu "karya" Carlo Ancelotti adalah menempatkan Jude Bellingham sebagai playmaker di antara dua penyerang Vinicius Junior dan Rodrygo Goes dalam pola 4-3-1-2 yang hampir selalu diterapkannya sepanjang musim ini.Kepercayaan dirinya menjadikan Vinicius Junior dan Rodrygo Goes juga juga menjadi salah satu jejak kunci sukses Carlo Ancelotti musim ini.Dia juga memberikan kepercayaan kepada Andriy Lunin di bawah mistar selama Thibaut Courtois sempat absen panjang pada musim ini karena cedera.Kepercayaannya kepada old crack seperti Luka Modric dan Toni Kroos juga menjadi kredit tersendiri yang membuat Los Blancos menjadi yang terbaik di Spanyol.Itu hanya sebagian dari beberapa faktor yang menjadi kunci sukses dari keberhasilan Real Madrid juara La Liga 2023-2024.12 Gelar Carlo Ancelotti sebagai Pelatih Real Madrid2 La Liga: 2021-2022, 2023-20242 Piala Raja (Copa del Rey): 2013-2014, 2022-20232 Piala Super Spanyol: 2021-2022, 2023-20242 Liga Champions: 2013-2024, 2021-20222 Piala Super Eropa: 2014, 20222 Piala Dunia Antarklub: 2014, 2022<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FufwrOXgwGI?si=8TIWC-Cko_fyUZbV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Carlo Ancelotti menyatakan sangat bahagia akhirnya berhasil membawa Real Madrid memastikan gelar La Liga 2023-2024.

La Liga

Carlo Ancelotti tentang Makna Gelar La Liga 2023-2024 bagi Real Madrid

SKOR.id - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, memperlihatkan setiap pemainnya memiliki peran pentng dalam upaya meraih gelar La Liga 2023-2024.Ini pula yang ditunjukkannya ketika menurunkan sejumlah pemain "lapis kedua" saat menghadapi tim papan bawah, Cadiz, Sabtu (4/5/2024) malam WIB.Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Santiago Bernabeu tersebut, Real Madrid menang 3-0 lewat gol yang diciptakan Brahim Diaz pada menit ke-51 memanfaatkan assist Luka Modric.Sedangkan gol kedua ditorehkan Jude Bellingham pada menit ke-68 yang di laga ini masuk sebagai pemain cadangan.Joselu melengkapi kemenangan Real Madrid lewat gol yang dia ciptakan pada menit ke-90+3 memanfaatkan umpan Nacho.Brahim Diaz merupakan pemain berstatus cadangan untuk lini depan Los Blancos pada musim ini.Selain Brahim Diaz, Carlo Ancelotti juga memberikan kepercayaan kepada Arda Guller untuk tampil sebagai playmaker di belakang duet Brahim Diaz dan Joselu.Biasanya, posisi di belakang duet penyerang dalam formasi 4-3-1-2 tersebut diperankan oleh Jude Bellingham, namun kali ini berbeda.Selain ketiga pemain tersebut (termasuk Joselu), Dani Ceballos dan Fran Garcia, serta Nacho juga termasuk pemain "lapis" kedua yang diturunkan di laga ini.Keputusan Carlo Ancelotti menurunkan mereka tidak terlepas dari jadwal selanjutnya di mana Real Madrid akan menghadapi Bayern Munchen dalam laga kedua semifinal Liga Champions 2023-2024, tengah pekan nanti.Karena itu, terlihat pemain seperti Jude Bellingham, Vinicius Junior, Rodrygo Goes, Antonio Rudiger, atau Toni Kroos, tampak di bangku cadangan.Yang pasti, keputusan Carlo Ancelotti dengan menurunkan pemain lapis kedua ini pun berbuah manis. Real Madrid meraih tiga poin dalam pertandingan ini.Yang menarik, Jude Bellingham yang tampil sebagai cadangan, mencetak golnya di laga malam ini setelah dirinya hanya dua menit masuk ke lapangan. Dan, Jude Bellingham mencetak gol tersebut setelah memanfaatkan assist Brahim Diaz.Bintang asal Inggris ini diturunkan pada menit ke-66 menggantikan Arda Guler dan dua menit kemudian dia berhasil menambah keunggulan Real Madrid menjadi 2-0.Carlo Ancelotti kemudian kembali melakukan pergantian. Brahim Diaz ditarik dari lapangan pada menit ke-73 dan menggantikannya dengan Vinicius Junior.Kemenangan dalam pertandingan ini menjadi langkah penting Los Blancos dalam meraih gelar. Malam ini, mereka bisa memastikan gelar La Liga 2023-2024 dengan kemenangan ini jika Barcelona yang tampil malam ini pula, tidak menang (kalah atau imbang) lawan Girona.Mereka kini tengah menunggu hasil yang diraih Barcelona di kandang Girona. Sementara itu, tambahan tiga poin ini membuat Real Madrid mengoleksi 87 poin di pekan ke-34 ini.Los Blancos kini unggul 14 poin atas Barcelona yang ada di posisi kedua klasemen sementara dengan 73 poin.Keunggulan tersebut tidak akan dapat dikejar Barcelona jika malam ini mereka kalah atau imbang lawan Girona karena setelah ini kompetisi hanya menyisakan 4 pertandingan (12 poin tersisa).Hasil Pertandingan dan Susunan PemainReal Madrid 3-0 CadizGol: 1-0 (Brahim Diaz, 51), 2-0 (Jude Bellingham, 68), 3-0 (Joselu, 90+3)Real Madrid (4-3-1-2): Thibaut Courtois; Dani Carvajal, Éder Militao, Nacho, Fran Garcia; Luka Modric, Eduardo Camavinga, Dani Ceballos; Arda Guler; Brahim Díaz, JoseluPelatih: Carlo AncelottiCadiz (4-2-3-1): Jeremias Ledesma; Joseba Zaldua, Fali, Víctor Chust, Javi Hernandez; Ruben Alcaraz, Gonzalo Escalante; Ruben Sobrino, Álex Fernandez, Robert Navarro; Chris RamosPelatih: Mauricio PellegriniKartu kuning: Joseba ZalduaKartu merah:Wasit:Javier IglesiasStadion: Santiago BernabeuPenonton: 72.654<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/FufwrOXgwGI?si=8TIWC-Cko_fyUZbV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Real Madrid menang 3-0 atas Cadiz dan membuat mereka akan tampil sebagai juara La Liga 2023-2024 jika malam ini Barcelona kalah atau imbang lawan Girona.

Hasil Real Madrid vs Cadiz: Menang 3-0, Los Blancos di Ambang Juara La Liga

SKOR.id - Legenda Bayern Munchen, Stefan Effenberg, memberikan pandangannya menjelang pertandingan semifinal Liga Champions antara Die Roten menghadapi Real Madrid.Pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions antara Bayern Munchen vs Real Madrid, akan dilangsungkan di Stadion Allianz Arena, Rabu (1/5/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.Real Madrid sukses menyingkirkan juara bertahan, Manchester City, pada babak perempat final, sedangkan Bayern Munchen menyingkirkan Arsenal.Stefan Effenberg menilai anak asuh Carlo Ancelotti merupakan tim favorit di Liga Champions musim ini.Namun, legenda Bayern Munchen kelahiran Niendorf 56 tahun lalu itu mengingatkan agar Los Blancos tak menganggap enteng mantan timnya.Dilansir dari AS, berikut ini cuplikan wawancara Stefan Effenberg ketika mengunjungi kantor media Spanyol tersebut.Bayern melawan Madrid. Ada gambaran yang terlintas di benak Anda?Pertandingan yang bagus. Saya beruntung bisa bermain dan memenangkan banyak pertandingan, dan sialnya kehilangan beberapa. Yang saya ingat adalah duel seru di stadion terbaik dunia. Bersama Manchester United, kami adalah dua tim yang memperjuangkan Si Kuping Besar di akhir tahun 90-an dan awal tahun 2000an. Persaingannya sangat besar, tetapi selalu ada rasa hormat. Itu biasanya merupakan kenangan yang berharga.Apakah Anda juga punya yang kurang menyenangkan?Saya ingat terkena pemantik api di Bernabeu, tetapi hal itu tidak terlalu berdampak pada saya. Sayangnya, hal-hal seperti ini telah dan akan terus menjadi bagian dari sepak bola. Apa yang paling mengejutkan saya di Madrid adalah kenyataan bahwa saya melompat untuk melakukan pemanasan dengan tribun penonton hampir kosong. Setelah itu kami berganti pakaian di ruang ganti dan, setelah kembali ke lapangan, tidak ada ruang untuk apa pun. Dia terisi dalam hitungan menit. Suasananya, baik di Madrid maupun di Munich, merupakan sesuatu yang mengesankan.Apakah ada pemain yang tidak ingin Anda hadapi saat itu?(Fernando) Hierro adalah pesepakbola yang luar biasa. Raul (Gonzalez) juga. Sebenarnya saya tidak ingat betul siapa yang menjadi rival langsung saya di lini tengah saat itu. Mungkinkah dia adalah Guti?Dan Ivan Helguera.Benar. Dia pria yang tangguh, tapi saya senang melawannya. Itu adalah permainan yang membuat semua orang tegang. Dan itu membuatku terkejut.Tiga pertandingan terakhir dimenangkan oleh Madrid. Apakah rivalitasnya sudah berkurang?Sangat. Sejak semifinal dan seterusnya tidak ada favorit. Kuncinya adalah membuat semua pemain berada dalam kondisi 100% dan mengetahui bagaimana menemukan keseimbangan antara motivasi, ketenangan, dan kepercayaan diri. Yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan itu hanyalah angka atau statistik. Ini adalah satu babak lagi dalam kisah hebat ini yaitu Bayern-Madrid dan apa yang telah terjadi sejauh ini tidak masuk hitungan. Satu-satunya hal yang bisa menguntungkan Madrid adalah leg kedua dimainkan di kandang sendiri, tapi saya yakin dan berharap itu tidak menjadi faktor penentu dalam pertandingan tersebut.Bagaimana Anda menjelaskan hegemoni Madrid di Liga Champions selama satu dekade terakhir?Faktanya adalah kita semua berpikir bahwa dengan kepergian Cristiano, sebuah era akan berakhir, tetapi kenyataannya tidak demikian. Saya pikir kuncinya ada pada stabilitas yang terus diberikan oleh pemain seperti Toni Kroos, Luka Modric, atau Antonio Rudiger. Semuanya memberikan banyak keseimbangan pada tim dan itulah yang pada akhirnya membuat perbedaan.Banyak yang menilai tugas tersulit sudah terlaksana saat Madrid menyingkirkan Manchester City.Saya tidak akan menandatanganinya. Apalagi mengingat Madrid sedang beruntung. Ketika Anda memenangkan adu penalti, Anda tidak punya pilihan selain mengakui bahwa Anda memiliki sedikit keberuntungan di pihak Anda. Dalam sepak bola Anda juga membutuhkannya, tapi saya tidak akan mengatakan bahwa City adalah tim yang paling tangguh, dalam olahraga ini semuanya bergantung pada banyak faktor yang terkadang tidak dapat dikendalikan, terlepas dari kualitas yang dimiliki sebuah tim. Setelah leg pertama antara PSG dan Barca semua orang menganggap tim Xavi lolos dan lihat apa yang terjadi. Oleh karena itu saya akan menghindari menyatakan diri saya sebagai favorit.Tidakkah Anda terkejut bahwa Madrid selalu hadir di momen-momen paling krusial?Mereka adalah tim yang memiliki banyak pengalaman, terutama di lini tengah. Dan di atas sana mereka mempunyai pemain-pemain dengan banyak kreativitas. Tidak ada keraguan bahwa Madrid telah mendapatkan rasa hormat yang mereka miliki di seluruh dunia selama bertahun-tahun di lapangan. Namun,....Namun?Namun, itu tidak dihitung dalam dua pertandingan ini. Bayern tetaplah Bayern dan mereka akan menerima tantangan ini, terutama mengingat bagaimana musim berjalan baik di Bundesliga maupun Pokal (Piala Jerman). Bayern akan menghadapi pertandingan ini dengan sangat antusias dan itu bisa menjadikan mereka rival yang sangat berbahaya.Apa yang terjadi dengan Bayern dalam beberapa tahun terakhir?Saya pikir klub sudah lama menyadari bahwa perubahan siklus harus dimulai dan mereka memutuskan untuk memasang Oliver Kahn dan Hasan Salihamidzic di lantai utama. Hal itu kemudian diperbaiki, tetapi kebutuhan akan pembaruan masih ada setelah musim lalu mereka hanya dinobatkan sebagai juara karena Dortmund gagal di hari terakhir. Saya rasa revolusi tidak diperlukan, tetapi penting untuk menyentuh beberapa hal penting. Penting untuk mendapatkan teknisi yang tepat. Anda harus menyetujui filosofi. Tapi kualitas tetap ada. Bayern, baik secara nasional maupun internasional, harus selalu berada di pool.Mengejutkan bahwa Nagelsmann dan Tuchel hanya bertahan begitu singkat.Saya tidak tahu detailnya dan alasannya. Yang pasti adalah ada konsumsi teknisi yang signifikan selama beberapa tahun terakhir, jadi saya yakin bahwa taruhan berikutnya dari mereka yang bertanggung jawab akan fokus pada menemukan seseorang yang sekali lagi akan menandai sebuah era di Munich. Bagi para pemain, klub dan citranya, penting untuk menemukan kuncinya di bangku cadangan.Ancelotti juga tidak bertahan lama di Allianz.Saya tidak pernah mengerti mengapa itu tidak berhasil. Ancelotti menyatukan pengalaman, kepemimpinan, dan bakatnya dalam mengelola ruang ganti yang penuh bintang. Dia sempurna untuk Bayern. Namun, tidak ada hikmahnya: Saya pikir dia bersenang-senang di Madrid. Menurutku tidak, hanya saja dia menunjukkannya.Akankah Xabi Alonso cocok dengan proyek ini?Dengan keamanan penuh. Faktanya, ini adalah sesuatu yang tidak bisa dikesampingkan di masa depan. Dia sepenuhnya benar dengan keputusannya untuk melanjutkan di Leverkusen, hanya karena dia masih menjadi pelatih yang sangat muda dan BayArena adalah tempat yang ideal untuk terus mendapatkan pengalaman. Dia memiliki setidaknya 20 atau 25 tahun tersisa di bench, jadi saya yakin dia akan memimpin Bayern suatu hari nanti.Hal itu juga telah disarankan untuk Madrid di masa depan.Pelatih seperti Xabi cocok di mana saja. Di Liverpool, di Madrid, dan di Munchen. Namun, saya tidak pernah bosan mengatakannya: hal terbaik yang bisa dia lakukan adalah bertahan di Leverkusen. Saya tidak suka teknisi yang lepas landas setelah satu tahun dan memiliki kontrak yang sah. Pada akhirnya, Anda berkomitmen pada klub, fans, dan pemain, jadi keputusannya menunjukkan banyak hal tentang karakternya. Dia sangat dihargai di sini.Bagaimana Effenberg menghadapi dua game tersebut jika dia masih aktif?Seperti biasa, fokus pada prinsip dasar sepak bola. Berjuang. Gairah. Tidak menyayangkan satu meter pun. Lawan saingan Anda. Dan bekerja sebagai sebuah tim. Jika Anda tidak memulai dari dasar itu, kecuali terjadi keajaiban, Anda akan meninggalkan lapangan permainan sebagai pecundang. Begitulah yang terjadi pada zaman saya dan tidak berubah hingga saat ini. Dan jelaskan satu hal.Ya? Yang?Real Madrid juga sangat menghormati Bayern Munich. Dan hal yang biasa terjadi di Eropa. Mereka menjalani babak penyisihan grup yang sempurna. Mereka kembali melawan Lazio. Dan mereka bersinar dalam dua pertandingan melawan Arsenal. Di Madrid mereka bisa menerima begitu saja bahwa mereka akan melihat wajah Liga Champions melawan Bayern, bukan wajah Bundesliga.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Rz2Pzk64-W8?si=HU57ijh6ceODHStz" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berikut ini wawancara Stefan Effenberg, menjelang pertandingan semifinal Liga Champions yang mempertemukan Bayern Munchen vs Real Madrid.

Wawancara Stefan Effenberg Jelang Bayern Munchen vs Real Madrid

SKOR.id – Baik Carlo Ancelotti maupun Zinedine Zidane sama-sama sudah menjalani dua periode sebagai pelatih di Real Madrid CF.&nbsp;Ancelotti kini tidak hanya mendekati Zidane dari sisi total waktu menangani Madrid (5 musim pada akhir 2023-2024 nanti). Pelatih gaek asal Italia itu tampaknya juga akan mampu melewati Zidane dalam beberapa pekan lagi.&nbsp;Secara matematis, Ancelotti dan Real Madrid tinggal butuh tujuh poin untuk mengamankan gelar La Liga ke-36 (belum termasuk laga di kandang Real Sociedad, dini hari WIB tadi). Bagi Ancelotti, itu akan menjadi trofi La Liga keduanya sepanjang menangani klub raksasa Spanyol itu.&nbsp;Dengan satu gelar liga, dua Liga Champions, dua trofi Piala Raja (Copa del Rey), dua Piala Super Spanyol, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antarklub, Ancelotti saat ini mengoleksi total 11 gelar sebagai pelatih Madrid, sama banyaknya dengan Zidane.Ancelotti tampaknya akan merebut trofi ke-12 dalam beberapa pekan ke depan. Dengan begitu Ancelotti akan melewati Zidane dari sisi jumlah gelar selama menjadi pelatih Los Blancos, yang membuatnya akan naik ke posisi kedua pelatih tersukses Madrid.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CkEaZYRj250"></oembed></figure>Dengan peluang merebut Liga Champions yang juga masih terbuka musim ini – Madrid sudah lolos ke semifinal untuk menghadapi FC Bayern Munchen – Ancelotti juga bisa makin mendekati Miguel Munoz.&nbsp;Hingga kini Munoz masih tercatat sebagai pelatih tersukses sepanjang sejarah Real Madrid setelah mengoleksi total 14 trofi.&nbsp;Meskipun hingga akhir masa jabatannya Munoz tidak pernah merebut trofi Piala Super (Spanyol maupun Eropa) dan gelar Piala Dunia Antarklub, sembilan gelar La Liga masih menjadikan Munoz sebagai pelatih tersukses dalam sejarah kompetisi domestik sepak bola Spanyol.Pelatih Tersukses dalam Sejarah Real Madrid Mengacu Jumlah Trofi (Gelar):Miguel Munoz&nbsp;(13 April 1960 – 15 Januari 1974) – 14 Gelar 2 Piala Eropa/Piala Champions (1960, 1966) 9 La Liga (1961, 1962, 1963, 1964, 1965, 1967, 1968, 1969, 1972) 1 Piala Interkontinental (1960) 2 Piala Raja (1962, 1970)Carlo Ancelotti&nbsp;(25 Juni 2013 – 25 Mei 2015; 1 Juni 2021 – sekarang) – 11 Gelar 2 Liga Champions (2014, 2022) 1 La Liga (2022) 2 Piala Dunia Antarklub (2014, 2022) 2 Piala Raja (2014, 2023) 2 Piala Super Eropa (2014, 2022) 2 Piala Super Spanyol (2022, 2024)&nbsp;Zinedine Zidane&nbsp;(4 Januari 2016 – 31 Mei 2018; 11 Maret 2019 – 27 Mei 2021) – 11 Gelar 3 Liga Champions (2016, 2017, 2018) 2 La Liga (2017, 2020) 2 Piala Dunia Antarklub (2016, 2017) 2 Piala Super Eropa (2016, 2017) 2 Piala Super Spanyol (2017, 2020)<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Rz2Pzk64-W8?si=ah6-hsmvVVWJqxWX" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Carlo Ancelotti masih berpeluang menambah gelar dari La Liga dan Liga Champions pada musim ini. 

Carlo Ancelotti Beberapa Pekan Lagi Lewati Rekor Zinedine Zidane di Real Madrid

SKOR.id - Mimpi Kylian Mbappe untuk berseragam Real Madrid tampaknya semakin dekat untuk terwujud, apalagi kopntraknya bersama Paris Saint-Germain (PSG) akan berakhir Juni 2024.Belum ada hitam di atas putih antara Real Madrid dengan pihak Kylian Mbappe, tetapi keputusannya untuk tidak memperbarui kontrak di PSG, disinyalir menjadi pertanda kuat keputusannya untuk hengkang.Meski banyak tim yang dikaitkan dengan Kylian Mbappe, Real Madrid tetap menjadi yang terdepan dalam bursa transfer mendatang, mengingat tim ibu kota Spanyol itu adalah salah satu tim favorit sang pemain.Apalagi pelatih PSG, Luis Enrique, secara terbuka telah mengatakan timnya perlu merancang dan berlatih tanpa Kylian Mbappe.Luis Enrique juga tidak ragu membangkucadangkan pemain berusia 25 tahun itu, termasuk di laga penting melawan Olympique Lyon yang berakhir dengan kemenangan 4-1.Dilansir dari AS, kemungkinan Real Madrid segera melakukan pembicaraan dengan Kylian Mbappe pada akhir musim ini, agar bisa bergabung pada awal Juli 2024 mendatang.Meski begitu pihak Kylian Mbappe disebut memimta Los Blancos agar merahasiakan mengenai pembicaraan ini, agar ultras PSG tak mengganggi kehidupannya.Posisi Kylian Mbappe di Real Madrid nanti pun menjadi pertanyaan, apalagi lini serang Los Blancos sudah disi oleh pemain dengan kualitas yang di atas rata-rata.Namun, kemampuan Kylian Mbappe sebagai pemain depan ternyata masih tetap dibutuhkan oleh Real Madrid, dan memiliki alternatif posisi yang tepat jika resmi didatangkan pada musim panas nanti.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kylian_Mbappe_58baa9b74b.jpg" alt="Bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, dikabarkan merapat ke Real Madrid. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Pemain dengan tinggi 178 sentimeter itu dapat bermain sebagai penyerang sayap dan penyerang utama, atau peran pemain bernomor punggung 9.Peran nomor 9 ini akan melengkapi trio lini depan Real Madrid yaitu Vinicius Junior di kiri, Kylian Mbappe di tengah sebagai penyerang nomor 9, dan Rodrygo Goes di kanan.Ditambah lagi ada Jude Bellingham yang mendukung Vinicius Junior, Kylian Mbappe, dan Rodrygo Goes dari belakang sebagai playmaker, kesempatan mencetak gol bagi &nbsp;Mbappe akan lebih besar.Mendapat kesempatan mencetak gol lebih besar, selain menambah pundi-pundi gol, kesempatan Mbappe meraih gelar Ballon d'Or pun juga dinilai semakin meningkat, dengan diikuti prestasi yang ia hasilkan tentunya.Kedatangan Mbappe akan membuat lini depan Los Blancos semakin mengerikan, masih ada pemain-pemain muda lain seperti Arda Guler, Brahim Diaz, hingga Endrick yang juga siap unjuk gigi.Bisa dikatakan Real Madrid memang kehilangan figur pemain nomor 9 sejak Karim Benzema meninggalkan klub tersebut.Joselu yang didatangkan sebagai pemain pinjaman untuk mengisi pos penyerang utama juga belum mampu mengambil alih peran tersebut dengan baik.Meski posisi ini bisa menjadi alternatif bagi Carlo Ancelotti untuk menentukan formasi permainan Real Madrid, Mbappe diketahui sebenarnya lebih suka dimainkan sebagai penyerang sayap kiri.Namun, posisi itu saat ini sudah ditempati Vinicius Junior, dan tampaknya tidak akan mudah bagi Mbappe untuk memaksa pemain asal Brasil itu dimainkan di posisi lain.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/6M_1rzA3-JA?si=uLtx3Xw2Ghx7lnQu" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ada alternatif posisi bagi Kylian Mbappe jika bergabung di Real Madrid, yang juga telah dihuni pemain berkualitas lainnya.

Alternatif Posisi Kylian Mbappe di Real Madrid, Kesempatan Cetak Gol Lebih Besar

SKOR.id - Real Madrid kembali menjadi yang terbaik setelah memenangi laga El Clasico menghadapi Barcelona pada jornada ke-32 La Liga (Liga Spanyol) musim 2023-2024.Pada pertandingan El Clasico yang digelar di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (22/4/2024) dini hari WIB, Real Madrid sukses menundukkan Barcelona dengan skor 3-2.Barcelona sebenarnya sempat merasakan dalam dua kesempatan, melalui gol yang diciptakan oleh Andreas Christensen (6') dan Fermin Lopez (69').Namun, Los Blancos berhasil bangkit dan akhirnya meraih kemenangan berkat gol Vinicius Junior (18'-pen), Lucas Vazquez (73'), dan Jude Bellingham (90'+1).Kini Real Madrid semakin kokoh di puncak klasemen La Liga, mereka telah mengoleksi 81 poin hasil dari 25 kemenangan, enam kali imbang, dan sekali kalah dalam 32 pertandingan yang telah mereka jalani di Liga Spanyol tersebut.Sementara itu, Blaugrana masih duduk di posisi kedua, mereka baru mengoleksi 70 poin, atau terpaut 11 poin dari Los Blancos, hasil dari 32 pertandingan.Kini tersisa enam pertandingan lagi, yang harus dijalani untuk menentukan siapa yang akan merengkuh gelar juara La Liga musim ini, tetapi Real Madrid kini semakin difavoritkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/El_Clasico_Real_Madrid_vs_Barcelona_8acf3be6cb.jpeg" alt="Pertandingan El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona di pekan ke-32 La Liga 2023-2024, Senin (22/4/2024) dini hari WIB. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Pertandingan El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona di pekan ke-32 La Liga 2023-2024, Senin (22/4/2024) dini hari WIB. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure>Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengungkapkan kemenangan Los Blancos atas Blaugrana di laga El Clasico ini menjadi langkah besar bagi mereka untuk memenangi gelar La Liga musim ini."Ini adalah langkah yang sangat besar untuk memenangkan La Liga. Kami punya keuntungan besar, tapi kami tidak bisa menurunkan kewaspadaan," ujar Carlo Ancelotti."Kami perlu meraih beberapa poin lagi dan pertandingan ini akan membantu kami bersiap menghadapi semifinal Liga Champions," ujar Carlo Ancelotti menambahkan.Real Madrid memang baru saja memastikan diri melangkah ke babak semifinal Liga Champions, setelah mengalahkan Manchester City di babak perempat final.Hasil ini membuat mereka berpeluang mengawinkan gelar La Liga dan Liga Champions jika terus tampil positif di sisa musim ini.Mengenai hasil pertandingan ini, salah satu hal yang juga disorot oleh Carlo Ancelotti adalah gol penentu kemenangan Jude Bellingham jelang akhir babak kedua.Menurut pelatih asal Italia itu, gol Jude Bellingham dapat menjadi penentu dalam perjalanan Real Madrid di La Liga musim ini."Bellingham tiba di waktu yang tepat. Dia melakukan banyak kerja keras, banyak usaha dan dia sudah lama tidak mencetak gol," ujar Ancelotti."Dia mencetak gol hari ini yang mungkin penting bagi liga," ujar Ancelotti menambahkan.Berkat gol ini, Jude Bellingham menjadi pemain pertama sejak Ruud van Nistelrooy (2007), yang mencetak gol dalam dua pertandingan El Clasico pertamanya, di ajang La Liga.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/6M_1rzA3-JA?si=_E5MMpT2jf7EpHQ2" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Real Madrid menang 3-2 atas Barcelona pada laga El Clasico di pekan ke-32 La Liga 2023-2024.

Menangi El Clasico, Permudah Langkah Real Madrid Juara La Liga Musim Ini

SKOR.id - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menilai laga El Clasico yang akan terjadi akhir pekan ini tidak akan berbeda karena posisi kedua tim saat ini.Real Madrid memang akan menjamu Barcelona dalam lanjutan La Liga 2023-2024, pada laga bertajuk El Clasico, Minggu (21/4/2024) malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB.Pria asal Italia itu juga memberikan pujian kepada pemainnya setelah apa yang mereka raih sejauh ini baik di ajang La Liga maupun di Liga Champions.Saat ini, Real Madrid masih memimpin di klasemen sementara La Liga 2023-2024. Los Blancos di posisi pertama dengan mengoleksi 78 poin dari 31 laga.Dengan jumlah tersebut, mereka unggul delapan poin atas Barcelona yang ada di posisi kedua dengan mengoleksi 70 poin."Pertandingan nanti, kami akan menghadapi lawan yang kompetitif, tim yang meraih hasil bagus sepanjang musim ini," kata Carlo Ancelotti dalam konferensi pers, Sabtu (20/4/2024) ini, terkait laga lawan Barcelona."Kami pastikan bahwa laga nanti akan tetap menjadi laga klasik seperti biasanya, pertandingan yang akan berjalan ketat dan menarik," kata Carlo Ancelotti menambahkan."Bagi kami sendiri, pertandingan nanti adalah kesempatan terbaik untuk semakin dekat dalam upaya kami meraih gelar La Liga."Meski Barcelona sudah terlempar di Liga Champions, klub asal Katalunya ini selalu mampu bangkit. "Barcelona tim yang selalu mampu memberikan perlawanan," pelatih asal Italia ini menambahkan.Carletto juga memberikan pujian terhadap dua pemain Barcelona saat ini yang tengah menarik perhatian yaitu Pau Cubarsi dan Lamine Yamal.Ini pula salah satu yang membuat Barcelona memiliki kekuatan yang berbeda, tim dengan pemain yang mampu beradaptasi dan bekerja sama di antara para pemainnya."Koneksi antara pemain veteran (pengalaman) dan pemain muda selalu sangat penting. Pau Cubarsi dan Lamine Yamal adalah sebuah kejutan bagi setiap orang, mereka masih muda dan memiliki karier yang bagus di masa depan," pelatih berusia 64 tahun ini menegaskan.Real Madrid sendiri tidak sepenuhnya sempurna sepanjang musim ini. Sukses mereka melangkah ke semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan Manchester City juga ditandai dengan sejumlah kritik terkait performa Los Blancos di laga kedua perempat final, tengah pekan lalu.Namun, bagi Carlo Ancelotti, yang paling penting adalah fans Real Madrid. Dia menegaskan sejauh ini dirinya tidak melihat ada kekecewaan dari setiap pendukung Los Blancos.SUkses Real Madrid ke semifinal memang diwarnai dengan permainan Real Madrid yang lebih banyak mengatasi perlawanan Manchester City. Dari sejumlah kritik, di antaranya menilai Los Blancos yang bermain bertahan di laga tersebut.Dalam laga tersebut, pertandingan berakhir dengan hasil 1-1 dan kemudian Real Madrid berhasil meraih kemenangan dengan cara adu penalti."Saya tidak terkejut. Setiap orang boleh memiliki pendapatnya sendiri. Bagi kami, jelas sekali bagaimana kami harus bermain dalam pertandingan itu," kata Carlo Ancelotti lagi."Kami mampu menghadapi pertandingan itu dengan baik, baik ketika kami menguasai bola maupun ketika tanpa bola," dia menegaskan."Lagi pula, saya tidak menemukan satu pun fans Real Madrid yang kecewa atau sedih terkait permainan kami. Mereka bahagia dengan cara kami mengatasi pertandingan itu," kata Carlo Ancelotti.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/TzmrONRfrE4?si=ELHf6dUB1WrFsWZZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe>
</div>

Carlo Ancelotti menilai laga El Clasico akan tetap sebagai laga klasik yang menarik meski ada jarak cukup jauh antara Real Madrid dan Barcelona.

Carlo Ancelotti: El Clasico Kesempatan Kami Lebih Dekat dengan Gelar La Liga

SKOR.id - Manchester City asuhan Pep Guardiola akan tampil malam ini dalam laga Piala FA 2023-2024.Manchester City akan menghadapi Chelsea di semifinal Piala FA musim ini di Stadion Wembley.The Cityzens akan datang setelah mereka mengalami kegagalan di Liga Champions 2023-2024. Langkah mereka dihentikan Real Madrid,Kegagalan Manchester City di Liga Champions masih menyisakan perhatian, khususnya karena pada laga kedua perempat final lawan Real Madrid, The Cityzens berhasil melepaskan 33 tembakan.Pada pertemuan pertama di kandang Real Madrid, 9 April 2024 lalu, imbang 3-3.Sedangkan di kandang Manchester City, imbang 1-1, pada 17 April 2024 lalu, namun The Cityzens kalah dalam adu penalti.Pada laga kedua tersebut, Manchester City menjadi tim yang berhasil menguasai pertandingan.Statistik memperlihatkan bahwa The Cityzens berhasil melepaskan 33 tembakan.Manchester City menjadi tim yang sangat dominan dalam laga tersebut, tapi pada akhirnya harus tersingkir.Tim yang mampu melepaskan tembakan lebih banyak tidak selalu meraih kemenangan.Dalam sepak bola, statistik perbandingan peluang, tembakan, dan aspek menyerang lainnya memang menjadi sisi yang sangat menarik.Namun, dalam sepak bola pula, ada istilah "The art of defence", seni bertahan.Suka atau tidak, strategi bagaimana meredam serangan lawan menjadi bagian yang sangat penting dalam sepak bola.Dapat dibedakan antara "bermain bertahan" dan "bagaimana bertahan". Untuk istilah yang pertama, bermain bertahan dapat dicontohnya dengan "parkir bus" misalnya.Namun, "bagaimana bertahan" adalah situasi ketika sebuah tim tidak dengan orientasi permainan bertahan melainkan mampu dengan baik meredam serangan lawan ketika mereka dalam posisi tanpa bola.Cara bertahan inilah yang berhasil diterapkan Real Madrid yang mematikan atau mengakhiri langkah Manchester City di Liga Champions 2023-2024 ini.Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, sudah mengetahui bagaimana cara menyingkirkan Manchester City. Yang terjadi pada perempat final musim ini bukanlah yang pertama.Los Blancos asuhan Carletto sudah pernah melakukannya pada dua musim lalu dengan cara yang nyaris sama.Carlo Ancelotti hanya mengulangi apa yang dilakukannya pada dua musim lalu itu.Menurut Opta, saat menghadapi Real Madrid pada laga kedua perempat final Liga Champions 2023-2024 ini, Manchester City mampu melakukan 88 sentuhan di area Real Madrid.Itu merupakan angka tertinggi dalam sejarah fase knockout Liga Champions sejak musim 2007-2008.Manchester City juga berhasil melepaskan 33 tembakan di laga lawan Real Madrid dan angka itu juga terbanyak di fase knockout di ajang ini sejak catatan yang dibukukan Liverpool (34 tembakan) saat lawan Atletico Madrid pada Maret 2020.Manchester City asuhan Pep Guardiola berhasil memberikan tekanan yang konstan dan berhasil melepaskan 33 tembakan untuk meruntuhkan gawang Real Madrid yang dijaga kiper Andriy Lunin.Tapi, dari 33 tembakan itu pula, Manchester City hanya mampu satu kali mengoyak gawang Real Madrid.Sebelumnya di Bayern Munchen dengan 33 TembakanDi sisi lain, 33 tembakan itu hanya memberikan kenangan buruk bagi pelatih Pep Guardiola ketika dirinya masih menangani Bayern Munchen.Pasalnya, kebetulan atau tidak, 33 tembakan juga dicatatkan Bayern Munchen asuhan Pep Guardiola di semifinal Liga Champions musim 2015-2016, dan kali itu klub yang dihadapai Bayern asuhan Pep adalah Atletico Madrid.Saat itu merupakan musim ketiga Pep Guardiola sebagai pelatih Bayern Munchen dan merupakan musim terakhirnya melatih klub raksasa asal Jerman tersebut.Setelah kalah 0-1 di kandang Atletico Madrid, Pep Guarduola kemudian menyatakan "Anda bisa membunuh saya jika Atletico Madrid mengalahkan Bayern Munchen."Dan, memang Bayern Munchen tidak kalah di Stadion Allianz Arena, namun mereka tetap tersingkir dari Liga Champions.Kemenangan 2-1 Bayern Munchen lewat gol Xabi Alonso dan Robert Lewandowski, di laga kedua tidak cukup karena Atletico Madrid asuhan Diego Simeone unggul dalam aturan gol tandang.Dengan cara itulah Atletico Madrid berhasil melangkah ke final Liga Champions 2015-2016.Yang menarik, pada laga itu pula, Bayern Munchen asuhan Pep Guardiola juga melepaskan 33 tembakan. Namun, Los Rojiblancos yang justru "membunuh" Bayern Munchen asuhan Pep Guardiola.Musim ini, sejarah itu terulang kembali dan kali ini yang melakukannya adalah Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti yang meredam Manchester City.Tentu saja, Bayern Munchen dan Manchester City asuhan Pep Guardiola telah melakukan upaya yang sangat maksimal. Mereka hanya tidak mampu membongkar pertahanan tim asuhan Diego Simeone dan Carlo Ancelotti.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/TzmrONRfrE4?si=ELHf6dUB1WrFsWZZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kegagalan Pep Guardiola bersama Manchester City di Liga Champions, sama dengan yang terjadi ketika gagal bersama Bayern Munchen.

Latest Articles - Carlo Ancelotti